Tutorial Blog One Piece Data | Meta Tags | HTML
Tampilkan postingan dengan label Broadcasting Anime. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Broadcasting Anime. Tampilkan semua postingan

Rabu, 28 Maret 2012

Broadcasting Anime

,

Ada 2 tipe broadcasting Anime :

Japanese
Channel TV di Jepang menyiarkan Anime lewat Kabel atau Satelit (tentu saja tanpa subtitle, coz orang Jepang ya pasti ngerti bahasa Jepang dunk.. penonton ngga butuh subtitle).

Licensed
Instansi tertentu membeli lisensi hak siar Anime dari Production House Jepang, kemudian menyiarkannya di channel TV atau website mereka. contohnya seperti Animax, Indosiar (TV), CrunchyRoll, dan FUNimation (Website). mereka nyiarin Anime dgn cara mereka masing2. Ada yang dengan dubbing, ada yang pake subtitle. tentu saja dubbing maupun subtitle dibuat oleh mereka sndiri (bukan dari Jepang), mereka cuma beli video-nya saja.

Dan ada pula 2 cara subbing Anime :

Fansub (in case : yibis)
[1] Merekam Anime yg tayang di TV Jepang (hasil rekaman kemudian disebut RAW)
[2] Translate ke bahasa yg diinginkan.
[3] Muxing/Encoding subtitle kedalam RAW.
[4] Disebarluaskan ke Internet.

Ripsub (in case : HorribleSubs)
[1] Merekam Anime yg tayang di Licensed Website (CR/FUNi).
[2] Langsung disebarkan lewat internet.
Nah, sekarang tau kan kenapa HorribleSubs rilis cepet banged..?
Tentu saja karena HS nyaris ngga perlu berbuat banyak. Cukup rekam videonya, langsung downloadable. Translate-nya udah ada dari sananya di stream CR/FUNi. HS bisa langsung seeding Torrent.
Meski memang ada bbrp kekurangan dari Ripsub :
- kualitas gambar agak jelek karena berasal dari Web-Player, sebagian video bahkan hanya punya resolusi 360p.
- kualitas translate americanized (USA banget), kurang memperhatikan japanese puns dan istilah2 dalam dunia Anime yg bersangkutan.
- biasanya tidak ada Opening & Ending Karaoke (terutama CR).
- tentu saja tidak ada Text FX dan TL Notes.
- durasi video kadang dipotong di bagian awal atau akhir.

| Apa itu Capper..? |
Dalam sebuah Fansub, masing2 staff punya tugas tertentu. Ada translator, editor, timer, typesetter, encoder, dan lain2, termasuk jg capper (atau RAW provider). Capper berperan super penting, karena dialah yg bertugas merekam Anime di TV, kemudian meng-upload file nya ke staff2 lain untuk digarap. Tanpa Capper, mustahil menjalankan proyek Fansubbing.

Untuk bisa melakukan itu, seorang Capper membutuhkan syarat2 penting :
[1] Dia harus berlangganan channel TV Jepang, entah melalui kabel ataupun satelit (maka biasanya lokasi Capper berada di Jepang, atau di negara tetangga).
[2] Punya peralatan memadai untuk recording (yg ini gue kurang tau, katanya sih ada yg rekam langsung otomatis di TV nya, ada yg dengan bantuan equipment tertentu, ada yg tersambung dgn komputer, dsb).
[3] Punya koneksi internet super kencang, atau punya server pribadi, atau menyewa public server. Supaya bisa menyebarkan file kepada para Staff dengan cepat.
[4] Selalu ada space HardDisk yg lebar. Karena ukuran RAW biasanya lebih besar dibanding hasil akhir release Fansub.
Bisa ditebak bahwa sepertinya cukup sulit untuk sekedar mencari Capper yg reliable, apalagi untuk menjadi Capper itu sendiri. Dan memang demikianlah yg terjadi selama bertahun-tahun. Nyaris tidak ada Capper yg benar2 sempurna.

[Taka] dan [gg] adalah contoh Fansub2 yg beruntung karena bisa memiliki Private Capper. sedangkan mayoritas Fansub lain harus bergantung pada Public Capperyg kualitas RAW nya seringkali perlu dipertanyakan. Tak jarang mereka menunda release karena harus menyeleksi terlebih dulu kualitas Public RAW yg tersedia di internet.
Tak jarang juga ada grup yg memutuskan berhenti subbing Anime tertentu, atau bahkan gulung tikar karena tidak adanya Capper atau tidak puas dengan kualitas Public RAW yang ada.
Contoh Public RAW Capper/Provider : Leopard, Zero, Shiniori, Local, Dm258.

 

Baca Data |One Piece| Bahasa Indonesia Copyright © Community One Piece Fans Indonesian 25 Mei 2011 -- Template created by Magellan--Disponsori oleh : Doskoi Panda